Ramadhan, Serba-Serbi Sejarah dan Makna Dibaliknya
Pixabay/Glady-Mecca-2012 |
Jakarta-Berbicara
tentang sejarah, tahukah kamu kalau bulan Ramadhan juga penuh dengan hal
bersejarah?
Misalnya
saja dengan peristiwa diturunkannya Al-Qur'an pada bulan yang kemudian sangat
Allah muliakan, yang disebut sebagai Nuzulul Qur’an. Sehingga Ramadhan juga mendapat
sebutan Syahrul Qur’an.
Selain
itu, berkaitan dengan sejarah Islam, bulan Ramadhan juga disebut sebagai
Syahrul Jihad, yang berarti bulan penuh perjuangan.
Tapi,
sebelum kita membahas lebih jauh, ada hal yang harus kita pahami terlebih
dahulu. Kenapa sih kita harus belajar sejarah?
1. Sepertiga Al-Qur’an berisi tentang
sejarah;
2. Menjadi Solusi dari segala Ghazwul Fikr
dan permasalahan yang terjadi; dan
3. Merupakan bagian dari As-Sunnah.
Sebagaimana
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman pada Qs. Yusuf ayat 111,
لَقَدْ كَانَ
فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ
تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ
يُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf [12] : 111)
Itulah
alasan pentingnya kita harus mengetahui sejarah. Apalagi sejarah Islam yang
merupakan jati diri kita sebagai orang muslim. Sungguh menyedihkan, jika tidak
mengetahui sejarah agama kita sendiri.
5 Sejarah dibulan Ramadhan
Setelah
mengetahui alasan betapa pentingnya sejarah kita pelajari, berikut ini beberapa
peristiwa bersejarah terpilih, yang terjadi saat bulan Ramadhan.
1. Perang Badar
Terjadi
pada tahun kedua sesudah hijrah. Perang ini menjadi perang pertama, yang
terjadi setelah Rasulullah hijrah.
Perang
ini dimenangkan oleh pasukan muslim dengan 313 pasukan yang hanya terdiri dari
warga sipil melawan 1000 pasukan tentara Quraisy.
Ketika
perang tengah berkecamuk Rasulullah berdoa :
"Ya
Allah, jika golongan ini (umat islam) dihancurkan pada hari ini, maka tidak
akan ada lagi yang menyembah-Mu. Ya Allah, jika Engkau menghendaki, tidak akan
ada yang menyembah-Mu lagi setelah hari ini selama-lamanya."
Rasulullah
berdoa dengan sangat sungguh-sungguh. Hingga pakaiannya jatuh dari kedua
pundaknya. Lalu Abu Bakar berkata,
“Cukup
wahai Rasulullah, engkau telah memohon dengan sangat kepada Rabb-Mu.”
Kemudian
Allah mewahyukan kepadapara malaikatNya, sebagaimana firman-Nya,
...أَنِّي
مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا
الرُّعْب...
"...Sesungguhnya
Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah
beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang
kafir,..." (QS. Al-Anfal : 12)
Allah
memenangkan pasukan muslim dengan mengirim 1000 malaikat secara bergantian,
dengan mewahyukan firman-Nya,
أَنِّي مُمِدُّكُمْ
بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
"...Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". (QS. Al-Anfal : 9)
Atas
izin Allah kemenangan diraih oleh kaum Muslim. Kaum Muslim gugur sebanyak 14
orang, sedangkan kaum musyrikin tewas 70 orang dan 70 orang lainnya menjadi
tawanan.
2. Fathu Makkah
Merupakan
penaklukan terbesar yang disambut gembira oleh penduduk langit. Terjadi pada
tahun ke-8 Hijriah.
Umat
islam yang pada awalnya hanya 200 orang (kaum Muhajirin), kini jumlahnya
menjadi 10.000 orang untuk membebaskan Kota Makkah.
Fathu
Makkah terjadi karena kaum Kafir Quraisy yang telah melanggar Perjanjian
Hudaibiyah. Penaklukkan ini nyaris tanpa darah. Hanya dua orang yang gugur dari
kaum muslimin dan dua belas orang Quraisy terbunuh.
Seluruh
berhala yang berada di Masjidil Haram dihancurkan. 360 berhala di sekitar
Ka’bah dihancurkan. Berhala dan berbagai bentuk kemusyrikkan di dalam Ka’bah
pun dihancurkan.
Pada
saat inilah adzan berkumandang di Makkah untuk pertama kalinya. Bilal mengumandangkan
adzan di atas Ka’bah. Abu Sufyan dan istrinya Hindun memeluk Islam bersama
orang kafir lainnya.
Usai
Fathu Makkah, setelah kondisi sudah kondusif, Rasulullah mengutus pasukan
khusus dan delegasi sebagai berikut :
- Rasulullah mengutus Khalid bin Walid
untuk menghancurkan berhala ‘Uzza yang berada di Nakhlah. Terjadi lima hari
menjelang akhir Bulan Ramadhan.
- Amr bin al-Ash diutus untuk
menghancurkan Suwa’ (berhala milik Bani Hudzail) yang terletak di Rihath, 3 mil
dari arah timur laut Makkah.
- Rasulullah mengutus Sa’ad bin Zaid
al-Asyhaliy bersama dua puluh pasukan berkuda menuju berhala Manat yang
terletak di al-Musyallal, di daerah Qudaid.
- Sekembalinya Khalid bin Walid,
Rasulullah kembali mengutusnya bersama 350 orang muslim ke Bani Judzaimah untuk
menyeru kepada Islam.
Inilah
Fathu Makkah yang menjadi kemenangan besar Kaum Muslimin. Kemenangan yang nyata
yang Allah berikan. Mulainya manusia berbondong-bondong masuk Islam.
Masyaallah.
3. Penaklukan Andalusia
Puncak
penaklukannya Andalusia terjadi pada Tahun 92 H, dimulai pada tanggal 1
Ramadhan. Tujuan penaklukan di daerah
Afrika Utara ini, tidak lain adalah untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh wilayah,
di berbagai belahan dunia.
Diantara
seluruh rangkaian, Perang Guadalete yang paling menentukan. Pasukan muslim
sebanyak 12.000 orang melawan pasukan Raja Roderic yang berjumlah 40.000 orang
(beberapa sumber mengatakan jumlahnya 100.000 orang).
Allah
pun memberikan kemenangan kepada Pasukan Muslim. Pasukan Raja Roderic kalah
telak melawan pasukan Muslim.
Tokoh
yang tidak terlepas dari penaklukkan ini adalah Thariq bin Ziyad, yang berasal
dari kabilah Berber. Mendapat kepercayaan dari Musa bin Nushair (pada saat itu
Thariq bin Ziyad termasuk pasukannya) untuk menjadi panglima perang.
Kedatangan
Islam ke Andalusia tentunya memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan
peradaban Eropa. Terlihat pada kemajuan Kota Cordoba.
Jasa
Thariq Bin Ziyad kemudian di abadikan menjadi nama selat, yaitu Selat
Gibraltar. Berasal dari bahasa Spanyol, yang jika diterjemahkan ke bahasa Arab
menjadi Jabal Thariq.
Thariq
bin Ziyad populer karena strategi perangnya adalah membakar kapal pasukannya
sendiri. Namun, menurut Raghib as-Sirjani (ahli sejarah asal Mesir) kisah ini
diperdebatkan di kalangan sejarawan.
Sehingga
beliau menyimpulkan bahwa pembakaran kapal itu hanya fiktif yang sengaja dibuat
untuk menafikan kekuatan keimanan pasukan muslim. Wallahu A’lam.
4. Perang Ain Jalut
Merupakan
perang besar yang terjadi pada masa Abassiyah, tepatnya pada 3 September 1260 M
antara pasukan muslim Mamluk (Turki) dengan bangsa Shamanis Mongol.
Setelah
bangsa Mongol meluluh-lantahkan Abbasiyyah pada tahun 1258 M, inilah pertama
kalinya dalam sejarah Mongol yang terkenal akan kebengisannya kalah telak. Kematian
Mongke Khan menjadi keuntungan bagi pasukan Mamluk.
Strateginya adalah dengan
pura-pura melarikan diri hingga sampai ke tempat yang diinginkan. Setelah
pasukan Mongol sampai, pasukan Baibars yang tadinya lari diperintahkan untuk
menyerang balik, dibantu oleh pasukan besar Mamluk yang bersembunyi.
Pasukan
Mongol terperangkap oleh taktik yang biasanya mereka lakukan sendiri.
Peperangan ini menewaskan Kitbuqa (komandan pasukan Mongol), membuat pasukan
Mongol terpaksa melarikan diri. Kemenangan telak bagi pasukan muslim Mamluk.
5. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Terjadi
pada Jum’at, 17 Agustus 1945 M, atau pada 9 Ramadhan 1334 H. Menjadikan
peristiwa ini sangat monumental bagi seluruh rakyat Indonesia, sampai saat ini.
Indonesia
Merdeka di waktu yang sangat mulia dan memberikan keberkahan. Hari Jumat di
bulan Ramadhan.
Pada 6
Ramadhan, Jepang menyerah kepada sekutu. Golongan muda yang mendengar berita
ini kemudian mendesak agar Proklamasi segera dilaksanakan. Diculiklah Soekarno
dan Hatta pada 8 Ramadhan dini hari.
Keesokkan
harinya, 9 Ramadhan 1334 H dilaksanakanlah Proklamasi Kemerdekaan pada pukul 10
pagi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Itulah
beberapa peristiwa sejarah pilihan yang terjadi di bulan Ramadhan. Sebenarnya
banyak sekali peristiwa lainnya. Tentunya tak kalah menarik dari peristiwa-peristiwa
diatas.
Hikmah 5 Peristiwa Bersejarah Dibulan Ramadhan
Setelah
kita mengetahui sejarah diatas, apa sih hikmah yang bisa kita jadikan
pelajaran?
Perang
yang dilakukan oleh kaum muslim bukan perang membabi buta yang tujuan utamanya
adalah kemenangan dan kekuasaan.
Tetapi
perang yang bertujuan untuk membersihkan bumi Allah dari kelicikan,
pengkhianatan, permusuhan hingga tercipta kedamaian dan keselamatan bagi
seluruh alam. Tentunya juga untuk menyebarkan dan menegakkan agama Allah, agama
yang kita yakini kebenarannya, Islam.
Kita
juga harus meneladani semangat juang yang tinggi dan terus berkobar. Kondisi
yang sulit ataupun sedang dalam keadaan berpuasa tidak menjadi halangan.
Kecintaan
kepada Allah dan Rasul-Nya menjadikan para sahabat rela melakukan apapun. Hingga
nyawa menjadi taruhannya. Begitu juga bagi para pahlawan Kemerdekaan Indonesia.
Yang
terpenting dari semuanya adalah, hanya Allah yang memberikan kemenangan. Kita
tidak ada apa-apanya tanpa pertolongan Allah.
Walaupun
Allah sudah berjanji memberikan kemenangan, bukan berarti kita menjadi diam
saja menunggu kemenangan. Tidakkah kita semua, mau mendapatkan kemenangan
dengan perjuangan sesungguhnya?
Itulah
beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa diatas. Sepertinya masih
banyak yaa.
Boleh banget
tulis hikmah lain di kolom komentar website ini. Peristiwa diatas hanya
berisikan poin penting. Detailnya silakan teman-teman cari lewat sumber lain,
misalnya dari buku atau internet.
Untuk
penutup, ingat pesan Soekarno, “Jangan sesekali melupakan sejarah (Jas Merah)”.
Semoga
bermanfaat :)
Penulis
: Nuzula Mikal Agnia
Penyunting
: Redaksi Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal Jakarta
Sumber :
Sirah
Nabawiyah penulis Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri
Islamstory.com, Ganaislamika.com, dan
Kisahmuslim.com
Mantul kakak
BalasHapusSama seperti halnya berperang di pandemi ini, di bulan ramadan ini terus berdoa dan semangat beribadah kepada Allah meski adanya pandemi ini, yu² semangat😁💯
BalasHapus