Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Al-Qur'an Bagaikan Kompas Kehidupan


Jakarta, Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal - Al-Qur'an merupakan salah satu kalam Allah subhanahu wata'ala yang diturunkan sebagai mukjizat kepada Nabi Muhamad SAW melalui malaikat Jibril. Al-Qur'an mengandung ajaran terkait akidah dan tauhid, ibadah, akhlak, hukum, sejarah atau kisah, dan juga sebagai dasar ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Al-Qur'an menjadi tuntunan kehidupan bagi seluruh umat manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah subhanahu wata'ala pada QS. Al-Isra [17] ayat 9-10,

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ ٩ وَّاَنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا ࣖ ١٠

Artinya: "Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar, dan sesungguhnya bagi orang-orang yang tidak beriman pada akhirat telah Kami sediakan bagi mereka azab yang sangat pedih." (QS. Al-Isra [17] ayat 9-10)

Berdasarkan ayat di atas, tafsir Wajiz Kemenag RI menjabarkan penjelasan bahwasanya Allah subhanahu wata'ala menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia guna meraih keselamatan serta kebahagiaan di dunia dan akhirat. 

Sungguh, Al-Qur’an ini memberikan petunjuk bagi umat manusia ke jalan yang paling lurus,  mengantarkan keselamatan, kebahagiaan dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan sebagai bukti dari keimanannya, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar sebagai imbalan dari iman dan amalnya itu.

Selain kabar gembira, tafsir Kemenag RI terkait QS. Al-Isra ayat 10 juga memaparkan bahwasanya Al-Qur'an juga merupakan peringatan bagi orang-orang yang tidak mempercayai hari pembalasan dan tidak mengakui adanya pahala serta siksa dari Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat, sebagai balasan bagi perbuatan mereka ketika hidup di dunia. 

Ancaman yang ditujukan kepada mereka ialah azab yang pedih sebagai balasan dari perbuatan maksiat yang menodai jiwa mereka. Termasuk di dalamnya orang-orang ahli kitab yang tidak mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW. 

Al-Qur'an sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia, juga diterangkan dalam firman Allah subhanahu wata'ala pada QS. Al-Araf ayat 52, 

وَلَقَدْ جِئْنٰهُمْ بِكِتٰبٍ فَصَّلْنٰهُ عَلٰى عِلْمٍ هُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ٥٢

Artinya, “Sungguh, Kami telah mendatangkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) yang telah Kami jelaskan secara terperinci atas dasar pengetahuan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Al-A'raf [7]: 52)

Di dalamnya (Al-Qur'an) berisi pokok-pokok dasar agama secara umum, baik yang berhubungan dengan akidah dan ibadah, maupun yang berhubungan dengan muamalah, pergaulan yang luas antar bangsa di dunia ini. 

Dengan adanya Al-Qur′an sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia, maka diharapkan penyakit taklid buta dengan mengikuti cara-cara nenek moyang yang tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur′an, syirik, menyembah selain Allah subhanahu wata'ala, seperti berhala, kubur yang dianggap keramat, dan lainnya dapat dihilangkan. Al-Qur′an mengajarkan tauhid, hanya kepada Allah subhanahu wata'ala manusia beribadah dan meminta pertolongan. 

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya juga berwasiat agar umatnya berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah agar tidak tersesat langkahnya,

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

Artinya: “Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi)

Seseorang yang berpedoman teguh terhadap Al-Qur'an, tidak akan tersesat dalam menjalani kehidupannya. Adapun, pengimplementasian dari bentuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman atau petunjuk kehidupan, yaitu dengan membaca, mendengarkan, menafsirkan atau mengkaji, hingga mengamalkan atas apa yang telah dipelajari dalam Al-Qur'an. 


Penulis: Tika Fatmala
Penyunting: Tim Redaksi Media Kreatif Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal

Posting Komentar untuk " Al-Qur'an Bagaikan Kompas Kehidupan"