Pesan Ustaz Abdul Somad Untuk Remaja Istiqlal dan Semua Muda-Mudi
Jakarta- “Terdapat tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan-Nya
pada hari dimana tak ada nauangan, kecuali naungan Allah, salah satunya anak
muda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”
Begitulah
awalan kalimat dari gurunda Ustaz Abdul Somad saat mengisi tausiah khusus
bersama Remaja Masjid Istiqlal Jakarta (ARMI), di Masjid Istiqlal, tepat pada
bulan Ramadan 1439 H, 30 Mei 2018.
“Kaki
anak Adam alaihi salam tidak akan bergeser di padang mahsyar sampai
dipertanyakan, diantara pertanyaan itu terdapat soal yang akan ditanyakan, ‘kemana
saja masa mudanya ia habiskan?’,” lanjut beliau.
Jadilah
Inspirasi Kebaikan
Setelah
itu Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala
mengaitkan antara hidayah bertambah dengan anak muda.
“Mereka
sekelompok anak muda Kami tambah hidayahnya. Kenapa tidak orang tua? Karena
anak muda dinamis, berdinamika, bertumbuh, berkembang, dan bertambah,” ujar
Ustaz.
Pesan
itu sesuai dengan firman Allah Azza wa Jalla pada Qs. Al-Kahfi ayat 13,
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ
هُدًى
“Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambah
pula untuk mereka petunjuk.” [Qs. Al-Kahfi (18): 13].
Dari
yang demikian itu, perlunya peran remaja-remaja di setiap masjid. Khususnya
remaja masjid Istiqlal, yang masjid Istiqlalnya menjadi imamnya masjid-masjid
se-Indonesia, seluruh program ri’ayah, idaroh, takmir masjid se-Indonesia
berkiblat ke masjid Istiqlal.
“Makanya
ketika tadi diminta ustadz habis sholat keatas, (saya katakan) tidak, saya mau
ikut sholat isya, saya mau lihat bagaimana format pembukaan acara, kata
sambutannya, pakaian pembawa acaranya, tutur katanya, pentasnya, (yang
kemudian) hal tersebut akan kami kutip, kami ambil, akan diambil untuk
masjid-masjid di Provinsi, di Kabupaten, dan juga masjid Islamic Center,”
ungkap Ustaz Abdul Somad.
Kemudian
beliau mengatakan, bahwasannya hal itu didasari oleh peran masjid Istiqlal sebagai
masjid induk Negara.
“Maka
masjid, begitu juga aspek kepemudaannya, memiliki tanggung jawab dan peran yang
besar. Jadi jangan sangka peran kalian disini kecil, (melainkan) amat sangat
besar,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Buatlah
Relasi Dakwah
Dalam
berdakwah, Ustaz Abdul Somad berpesan untuk membuat komunitas yang melibatkian
orang banyak, yang bisa menghadirkan setiap tokoh dari berbagai kalangan dan
berbagai peran.
“Buatlah komunitas yang melibatkan orang banyak, (misalnya) disana ada dokter, psikiater, ada polisi, dan ada tentara,” kata Ustaz.
Hal
itu ditujukan agar ceramah yang dibawa anak muda tidak hanya berupa ceramah
monoton, namun bisa berupa dialog interaktif bersama tokoh-tokoh yang memiliki
wawasan sesuai bidangnya.
“Misalnya,
subuh pada Ahad ini kita membuat acara tentang remaja dan kesehatan, kita bisa
hadirkan seorang Dokter,” papar Ustaz Abdul Somad.
“Kemudian
subuh pada Ahad depan, acara kita adalah dialog interaktif pemuda dan keamanan,
datangkanlah Polisi dan Tentara (sebagai pembicara),” lanjut beliau.
“Kedepannya
(gelarlah acara tentang) pemuda dan (bahaya) narkoba, hadirkan Dokter dengan
Badan Narkotika Nasional (BNN),” tambahnya.
“Berikutnya
acara menonton bersama, (kemudian diskusikan) apa yang bisa diambil dari suatu
film, sampaikan pesan pesan moral yang bisa diambil, berikutnya acara outbond
di alam terbuka,” saran Ustaz Abdul Somad.
Ingat
Untuk Selalu berbagi
Kita
ketahui bahwa ilmu dipelajari, bukan hanya untuk diri sendiri. Setiap manusia
memiliki tanggung jawab untuk berbagi kepada sesamanya, begitu pula dengan
ilmu.
“Tidak
perlu khawatir pada riya’ saat mengekspos setiap ilmu dalam acara yang sudah
diselenggarakan,” pesan ustaz Abdul Somad.
Bahwasannya semua bergantung pada niat. Baiknya, pemuda selalu menjaga niatnya dengan hanya tertuju pada cara untuk meraih ridanya Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sampaikanlah
setiap hal baik dalam bentuk tulisan, buku, atau dalam bentuk video
pendek. Jadikanlah media sebagai sarana, manfaatkan sosial media, seperti
Instagram, Twitter, BBM, atau Whatsapp dengan sebaik-baiknya.
“Ini
semua sarana kita, sehingga kegiatan yang dsini diliput dan (juga dapat)
menghidupkan nilai nilai. Sehingga masjid di Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi se-Indonesia, mereka juga memiliki (akses untuk menerapkan
hal yang sama),” pesan Ustaz Abdul Somad.
Jangan
segan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan remaja masjid yang lain. Buatlah
pertemuan, ceritakanlah perjuangan dalam dakwah, dalam setiap kegiatan baik
yang dilakukan. Sehingga mereka bisa menerapkan hal-hal baik itu di wilayahnya
mereka sendiri.
"Bahwa
secara pribadi diri sudah selamat ya, adik-adik in syaa Allah dirinya
sudah selamat, tapi (bagaimana dengan) orang Islam (yang lain)? Kamu tidak
beriman, sampai kamu cinta pada saudaramu, (lebih dari) kamu sayang pada dirimu
sendiri..."
"...Selamatkan, (ajak pada kebaikan) masih berapa banyak anak-anak, adik-adik kita yang belum selamat dari pergaulan bebas, belum hijrah, nah itu (pemuda harus) terus pupuk (kebenaran),” pesan Ustaz Abdul Somad.
Kita
hanya bisa berusaha, dengan usaha yang terbaik, dan bertawakal. Kemudian hanya
Allah yang menghendaki hidayah pada setiap hamba yang Ia kehendaki. Allah
berfirman pada Qs Al-Qashash : 56,
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ
يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Qs. Al-Qashash : 56).
Bermimpilah
dan Tetaplah Membumi
Ustaz
juga mengajak kita untuk berani bermimpi, bahwasannya semua hal—setiap target
kebaikan itu—pastilah datang dari sebuah impian yang kemudian dipikirkan jalan
keluarnya, untuk dijadikan nyata.
Ustaz
berpesan untuk tidak berlebihan dalam berambisi. Jangan terlalu berlebihan
dalam bersemangat, ingatlah untuk terus berhati-hati, sehingga jika suatu saat,
Allah izinkan kita berbenturan dengan tembok yang besar, kita tidak hancur dan
tersungkur.
Sebagaimana
banteng yang kokoh, jika ia menabrak tembok yang besar, maka akan patah
tanduknya. Jika dikolerasikan dalam dakwah, biasa kita sebut dengan “futhur”.
“Jadi
semangat saja tetap biasa, jangan terlalu berlebihan atau over, dan
ketika berbenturan dengan masalah-masalah, kita tidak menganggap (diri kita)
sebagai ‘superman’ yang menyelesaikan masalah…”
“…(Ingatlah
bahwa) kita tidak menyelesaikan masalah, karena dunia ini memang tempatnya
masalah, jangan pernah mencoba untuk menyelesaikan masalah. Kita hanya pernah
berusaha menyelesaikan masalah,” kata Ustaz Abdul Somad.
Pesan
Ustaz Abdul Somad
1.
Allah menilai setiap usaha hamba-Nya
Allah
Subhanahu Wa Ta’ala tidak menilai kita dari jumlah masalah yang kita terima di
dunia, Ia menilai kita dari setiap usaha dan amalan kebaikan yang kita
usahakan, yang dilaksanakan sesuai dengan perintah-Nya.
Seperti
halnya pesan yang disampaikan oleh Gurunda Ustaz Abdul Somad berikut ini.
“Ketika
kita mati dan ditanya sama Allah, Allah tidak tanya ‘berapa masalah yang engkau
selesaikan?’, yang ditanya, ‘apakah (kamu) pernah berusaha menyelesaikan
masalah?’, (karena menyelesaikan masalah) ini adalah bagian dari amal sholeh,”
pesan Gurunda Ustaz Abdul Somad.
“Tahajjud
itu amal sholeh, baca Al-Qur’an itu amal sholeh, jadi imam itu amal sholeh,
ceramah itu amal sholeh,” lanjutnya.
2.
Tulis, dan ciptakan sejarahmu sendiri
Ciptakan
sejarah yang baik dari setiap langkah yang telah kita lewati. Gurunda Ustaz
Abdul Somad berpesan,
"Jangan
lupa menulis. Termasuk pertemuan kita malam ini, jangan lupa ditulis dalam
bentuk blog, dalam bentuk tweet di twitter, dalam bentuk update status,
," pesan Ustaz Abdul Somad kepada ARMI.
“…Sehingga
sampai pada segala masa, tulisan ini nanti akan dirangkum menjadi sebuah
catatan. Menulislah agar orang yang hidup di masa mendatang tahu, bahwa kamu
pernah hidup dimasa lalu,” pesan Gurunda Ustaz Abdul Somad.
3.
Jangan khawatir, Allah tetapkan langkah terbaik untuk kita
Manusia
hanya seorang hamba, lakukan setiap tugas yang memang menjadi porsi kita,
jangan ambil alih porsi tugas dan wewenang Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
Gurunda
Ustaz Abdul Somad berpesan,
“Jangan
pernah angkuh, jangan pernah sombong, kembalikan (semua hal) kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga kalau terjadi kegagalan, kita tidak menyalahkan
diri sendiri, kita tidak stress..."
"...Bahwa ada rencana indah yang lebih baik di mata Allah. Kalau berhasil, kita tidak sombong, kita tidak pernah membusungkan dada, berkata , “inilah kami, remaja Istiqlal,” sudah (jangan seperti itu), ini hanyalah karena kuasa Allah, banyak banyak berdo’a,” pesan beliau.
Penyusun
Materi : Adin Mahendra
Penulis
: Nurul Fajriyah
Penyunting
: Redaksi Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal Jakarta
MasyaAllah.. Pesan Sang Ustadz yang sangat memotivasi kita untuk terus berkarya dalam dakwah. Yuk mulai nulis.. Supaya generasi kita tahu bahwa kita pernah hidup di masa lalu dengan semangat kebaikan :)
BalasHapus