Idul Adha dan Pernak Pernik Makna
(Sumber foto : cow-qurbani.blogspot.com)
11 Zulhijjah, menjadi perayaan hari raya besar umat Islam, iduladha, biasa
kita menyebutnya. Teman-teman pasti sudah tau bahwa hari raya iduladha memiliki
sejumlah makna, sebab pada hari itu, umat muslim merayakan kemenangan dengan
berkurban.
Berkurban sendiri didasari pada sebuah peristiwa besar antara seorang ayah
dan putranya, yakni Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Dari kisah
tersebut, kita dapat meneladani arti kesabaran dan ketakwaan yang luar biasa
atas perintah Sang Khaliq, Allah SWT. Berkurban juga dapat diartikan sebagai
bukti rasa syukur atas limpahan nikmat dan karunia-Nya yang tiada habisnya.
Hakikat dari berkurban adalah wajib bagi mereka yang mampu. Hal ini sesuai
dengan hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam.
“Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang memperoleh
kelapangan untuk berqurban, dan dia tidak mau berqurban, maka janganlah hadir
di lapangan kami (untuk shalat Ied).” (HR Ahmad, Daru qutni, Baihaqi dan al Hakim)
Membahas iduladha, mari kita kembali mengingat beberapa keutamaan -
keutamaan dalam iduladha, diantaranya :
1. Meraih Ridha Allah SWT
Momentum kurban menjadi salah satu cara agar kita lebih mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam Quran Surat Al-Maidah ayat 27:
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertaqwa.”
Juga, Allah katakan dalam QS: Al-An’am: 162-163 : “Katakanlah,
‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurbanku), hidupku, dan matiku hanyalah
untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri
(kepada Allah).”
2. Pengingat akan rasa syukur
Hidup dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya serta nikmat hidup yang
dianugerahkan oleh-Nya merupakan syukur yang tidak ternilai harganya. Begitu
pula saat Allah izinkan kita untuk berkurban, semoga yang tertanam dalam hati
adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah sebab segala hal yang terjadi dalam
hidup ini ialah atas izin-Nya.
3. Cerminan Sikap Patuh dan Takwa
Bercermin pada kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang senantiasa sabar,
patuh dan bertakwa kepada Allah, diabadikan dalam QS Ash-Shaffat: 102 , semoga
dapat menjadi pelajaran bagi diri agar selalu ikhlas dalam menaati setiap
aturan-Nya.
Perihal patuh juga Allah perintahkan dalam QS Al Hajj: 34 : “Dan bagi
tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah
kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah
dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah).”
4. Saksi Amal di Hadapan Allah SWT
Selalu kita yakini, bahwasannya, dunia bukan tempat kita yang sejati, setiap
yang bernyawa akan mengalami kematian. Allah pasti akan panggil kita untuk
menghadap kepada-Nya dan Ia akan meminta kita tuk mempertanggungjawabkan setiap
hal yang telah kita lakukan di dunia, kepulangan kita dalam menghadap-Nya,
semoga menjadi 'pulang' yang bahagia dengan amal yang telah kita persiapkan.
Saat berkurban, kelak pada hari akhir nanti, hewan yang kita kurbankan akan
menjadi saksi di hadapan Allah, sebagaimana hadis berikut :
“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang
lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya
pada hari kiamat ia akan datang dgn tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya.
Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum
jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam menunaikan ibadah kurban, ternyata kita akan mendapatkan ganjaran
yang berlipat dari Allah SWT, sebagaimana dalam hadis berikut :
“Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.”
(HR Ahmad dan Ibnu Majah).
5. Berdimensi Sosial Ekonomi dan Kemanusiaan
Ibadah kurban menjangkau sisi sosial dan kemanusiaan aspek sosial.
Sebagaimana diketahui, distribusi daging kurban dapat mencakup seluruh kaum
muslim dari segala kalangan, sehingga hal ini akan memupuk rasa solidaritas
umat. Saling berbagi kebaikan kepada sesama sungguh hal yang sangat indah untuk
kita jalani sebagai manusia.
6. Dapat Menyucikan Rezeki
Dalam setiap rezeki yang Allah berikan tidaklah mutlak untuk diri kita
sendiri, dalam sebagian harta kita, ada hak orang lain yang membutuhkan. Hal
itu harus kita tunaikan, Allah juga telah menganjurkan kita untuk bersedekah
dan mengingat sesama. kurban juga merupakan bentuk sedekah dalam arti yang
lebih luas, karena dengan berkuban, orang lain pun dapat merasakan kebahagiaan
atas apa yang telah kita dermakan.
7. Mengembangkan Usaha Ternak Lokal
Iduladha juga memiliki andil dalam membudidayakan hewan ternak. Iduladha
yang dirayakan setiap satu tahun sekali dapat menjadi ladang usaha bagi para
peternak sapi, kerbau, kambing, dan domba. Dari perayaan Iduladha ini, para
peternak dapat memasarkan hewan ternaknya dalam jumlah yang lebih banyak
dibanding hari-hari biasanya.
Dari setiap keutamaan diatas, kita dapat mengetahui bahwa setiap perintah
Allah tiada yang sia-sia, semoga Iduladha ini menjadikan kita hamba-Nya yang
senang dalam berbagi kebahagiaan dengan lingkungan sekitar, sesungguhnya setiap
kebaikan yang kita tunaikan merupakan kebaikan untuk diri kita sendiri. Terima
kasih sudah menyediakan waktu untuk membaca Sahabat Solih dan Solihah ARMI.
Penulis : Diska Santika Dewi
Penyunting : Nurul Fajriyah
Sumber : http://bit.ly/Manfaatkurban1
Dengan perubahan seperlunya
Posting Komentar untuk "Idul Adha dan Pernak Pernik Makna"