Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hujan, Rahmat Allah di Bumi yang Patut Disyukuri

Jakarta, Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal - Sobat ARMI, memasuki akhir Desember, kita jumpai curah hujan lebih sering intensitasnya.  Fonomena alam ini pada hakikatnya turun membawa kebermanfaatan untuk bumi dan seluruh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.

Air yang turun saat hujan dapat bermanfaat untuk membersihkan udara dari polusi, dapat menjadi sumber cadangan air di bumi, sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air, dan sangat bermanfat untuk pertanian dan perkebunan.

Merujuk pada Al-Qur'an surat al-Furqan ayat 48, Allah subhanahu wata'ala menyebut hujan sebagai rahmat-Nya yang diperuntukan untuk seluruh makhluk di bumi, khususnya kita sebagai manusia.

وَهُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۚ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً طَهُوْرًا ۙ ٤٨

Artinya: "Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan). Kami turunkan dari langit air yang sangat suci." (QS. al-Furqan [25]: 48)

Hal yang serupa juga termaktub sebagaimana yang Allah subhanahu wata'ala firmankan dalam QS. Al-A'raf ayat 57,

وَهُوَ ٱلَّذِى يُرْسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ ٱلْمَآءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ ٱلْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ 

Artinya: "Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." (QS. Al-A'raf ayat 57)

Dilansir dari Republika.co.id, para ilmuwan juga menjelaskan bahwasanya air hujan adalah tetesan air hasil penyulingan yang dibuat oleh Allah SWT atau al-ma' al-muqthir. Air hujan menjadi pembersih dan pembasmi kotoran terbaik yang mampu mensterilkan bumi yang tercemar. Proses jatuhnya air hujan pun cukup rumit. Bahkan, jika dibandingkan dengan penelitian ilmuwan mengenai air jernih, air yang paling baik untuk membersihkan adalah dari air hujan.

Mengingat manfaatnya yang berlimpah, dan penciptaan hujan sebagai wujud kasih sayang Allah subhanahu wata'ala, maka patutlah kita bersyukur ketika hujan Dia turunkan ke bumi. 

Tidak ada alasan bagi kita untuk mengeluhkan keadaan ketika hujan turun, dan tiada landasan bagi kita untuk tidak bersyukur kepada Allah subhanahu wataala yang telah melimpahkan rahmat-Nya bagi kita di bumi ini. 

Lalu, bagaimana wujud syukur yang bisa kita tampakkan? Sobat ARMI, ketika hujan turun kita bisa membaca doa ketika hujan dan adapun doanya sebagai berikut,

اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً

Allahumma shoyyiban naafi’aa [Artinya: "Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat"].

Semoga kita senantiasa termasuk hamba-Nya yang bersyukur, aamiin yaa robbal alamiin.


Penulis: Dwi Agustin
Penyunting: Tim Redaksi Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal

Posting Komentar untuk "Hujan, Rahmat Allah di Bumi yang Patut Disyukuri"